MANAJEMEN KEUANGAN II
“MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen Keuangan II di semester empat
Prodi S1 Manajamen
Di susun oleh :
1. Anggraeni Puspita Sari. (5130014014)
2. Ainul Firda (5130014017)
3. Fitri Alfiah Dewi (5130014028)
4. Nur Aini (5230014001)
5. Ade Suriani Dianini (5230014010)
Dosen Pembimbing :
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2016
BAB I
PEMBAHASAN
A. Motivasi Perusahaan Mengadakan Kas
Kas adalah seluruh uang tunai yang ada di tangan dan dana yang ada di bank dalam berbagai bentuk. Kas berfungsi sebagai alat tukar yang memungkinkan manajemen melakukan manjalankan berbagai kegiatan usahanya.
Sedangkan surat berharga adalah bentuk penawaran dana perusahaan dalam jangka waktu pendek yang bersifat sementara, sehingga apabial perusahaan membutuhkan kas, maka surat berharga akan dijual dan hasilnya dapat digunakan untuk membiayai koperasional perusahaan.
1. Manajemen Kas Versus Manajemen Likuiditas
2. Motif dalam Menyimpan Kas
Motif dalam menyimpan kas meliputi:
Motif dalam menyimpan kas meliputi:
a. Motif taransaksi
Motif transaksi adalah kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Transaksi penjualan dari perusahaan menerima kas. Perusahaan harus membayar gaji pegawai, membeli bahan mentah, membayar utang dagang.
Kas keluar dan kas masuk tidak selalu tersingkronisasi. Jiak kas keluar > kas masuk, perusahaan bisa menghadapi masalah likuiditas.
b. Motif berjaga-jaga
Bejaga-jaga menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang. Contoh: membayar kebutuhan mendadak
c. Kebutuahn dimasa mendatang
Contoh: dibutuhkan untuk masa yang akan datang, perusahaan berencana meluncurkan produk baru.
d. Saldo kas minimal (compensating Balences)
Bank seringkali mensyaratkan saldo minimal yang tetap harus berada di rkrning perusahaan di bank. Saldo kas tidak mungkin ditekan sampai nol. Persyaratan saldo kas minimal tertentu tersebut. Tentu akan berpengaruh terhadap saldo kas minimal
e. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang akan datang, seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan dan diperkirakan kemungkinan akan meningkat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dalam hal ini perusahaan akan memiliki kesempatan untuk membeli dengan uang kas yang dimilikinya, dan menjualnya pada saat harga naik.
f. Kebutuhan saldo Kompensasi (Compensating Balance)
Motif saldo kompensasi merupakan salah satu alasan perusahaan untuk mengadakan kas.Perusahaan memiliki saldo kas tertentu di bank dalam bentuk rekening giro, sebagai kompensasi atas jasa pelayanan yang diberikan bank kepada perusahaan. Sejumlah dana berupa saldo minimum yang diputuskan untuk tetap berada di bank dalam rekening giro, sehingga perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada bank. Dengan adanya saldo ini, bank dapat meminjamkan dana kepada nasabah dengan jangka waktu yang lebih lama. Bank akan memperoleh penghasilan bunga yang merupakan biaya jasa tidak langsung yang harus dibayar oleh nasabah tersebut.[1]
3. Aliran Kas
4. Aliran kas dalam perusahaan : Aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash out flow). Aliran kas ada yang kontinyu dan tidak kontinyu (intermittent).
5. Aliran kas masuk kontinyu(misalnya hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang). Aliran kas masuk intermittent (misalnya pendapatan dari peyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit dari bank, penjulan AT yang tdk terpakai).
6. Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas utk pembelian bahan mentah, gaji karyawan)
7. Aliran kas keluar intermittent (misalnya pengeluaran untuk pembayaran dividen, bunga, pembayaran angsuran hutang pembelian kembali saham, pembelian AT).
B. Memahami Float dalam manajemen kas
Float dalam penegrtian umum berkaitan dengan dana yang telah yang dikirim oleh pembayar (perusahaan atau peroranagn) tetapi belum dalam bentuk yang da[pat dibelnjakan oleh penerima (perusahaan atau perorangan).
1. Disbursement Float (Pengeluaran mengambang). Disbursement Float saldo kas dalam catatan buku perusahaan akan menurun, akan tetapi belum mengubah saldo kas perusahaan di bank sampai dengan cek tersebut diuangkan.
2. Collection float dan net float. Collection float akan meningkatkan saldo kas dalam catatan buku perusahaan akan tetapi tidak segera menimbulkan perubahan pada saldo kas perusahaan di bank. Atau kebaliakn dari Disbursement Float. Seangkan Net float adalah Jumlah dari disbursement float dan collection float.
3. Mengelola disbursement float. Disbursement float masih dalam perdebatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa argumen antara lain:
a. Secara ekonomi pada umumnya setiap syarat pembayaran selalu mencantumkan diskon di mana diskon tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan keuntungan dari meningkatkan disbursement float.
b. Secara etika menunda pembayaran yang sudah jatuh tempo merupakan prosedur bisnis yang tidak etis. Disamping itu terdapat konsekuensi negatif yaitu rusaknya hubungan dengan pemasok. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola disbursement float, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan semaksimal mungkin diskon yang diberikan oleh pemasok dan memperbaiki pengendalian terhadap pengeluaran.
C. Manajemen Float
Manajemen Float mencakup pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Tujuan penerimaan kas adalah mempercepat pemasukan kas dan mengurangi periode antara saat pelanggan melakukan pembayaran dan saat kas tersedia di perusahaan. Tujuan pengeluaran kas adalah untuk mengendalikan pembayaran dan meminimalkan biaya yang terkait dengan proses pembayaran.
1. Mengukur float
Mengukur Float Besar kecilnya float tergantung pada jumlah dollar atau rupiah dan waktu penundaan.
2. Biaya Float
Biaya yang timbul dengan adanya collection foat bagi suatu perusahaan adalah berupa opportunity cost karena perusahaan tidak dapat segera menggunakan kas. Paling tidak perusahaan dapat memperoleh bunga, jika kas untuk investasi telah tersedia.
3. Electronic Data Interchange
Electronic Data Interchange (EDI) merupakan istilah yang menunjukkan perkembangan praktik yang secara langsung berkaitan dengan pertukaran informasi elektronik antara berbagai bentuk bisnis. Salah satu bagian penting penggunaan EDI adalah financial EDI atau FEDI, yang merupakan pengiriman data finansial secara elektronik antarpihak sehingga mengurangi penggunaan kertas dalam pembuatan invoice, penulisan cek, pengiriman, dan pemrosesan. Secara umum penggunaan EDI memungkinkan penjual mengirim tagihan secara elektronik kepada pembeli. Penjual kemudian melakukan otorisasi pembayaran, yang juga dilakukan secara elektronik. Bank yang ditunjuk untuk menerima pembayaran dari pembeli kemudian mentransfer dana ke rekening penjual di bank yang berbeda. Secara keseluruhan dampaknya adalah jangka waktu mulai transaksi sampai penyelesaian transaksi menjadi berkurang secara berarti, dan float akan turun secara drastis.
D. Pengumpulan dan Konsentrasi Kas
1. Pengumpulan Kas
Bagaimana perusahaan mengumpulkan kas dari pelanggannya, sebagian besar tergantung pada sifat bisnis yang dilakukan perusahaan. Pada bisnis restoran, umumnya para pelanggan membayar secara tunai, cek atau kredit pada saat terjadi transaksi, dengan demikian tidak ada masalah dalam penundaan pengiriman. Biasanya dana disimpan di bank lokal dan perusahaan mempunyai beberapa cara untuk menggunakan dana tersebut.
2. Lockboxes
Ketika perusahaan menerima pembayaran melalui pengiriman cek, perusahaan harus memutuskan ke mana cek dikirim dan bagaimana penanganan cek akan ditangani serta disimpan. Pemilihan yang dilakukan secara hati-hati terhadap jumlah dan lokasi pengumpulan dapat mengurangi waktu pengumpulan kas secara berarti. Banyak perusahaan menggunakan kantor pos yang dikenal dengan lockbooxes untuk menerima pembayaran dan mempercepat pengumpulan kas
3. Konsentrasi Kas
Perusahaan dapat memiliki sejumlah titik pengumpulan kas, yang ditangani oleh banyak bank yang berbeda dan banyak rekening bank. Perusahaan memerlukan beberapa prosedur untuk memindahkan kas dari banyak bank ke rekening utama perusahaan, yang disebut dengan cash concentration. Dalam membangun sistem konsentrasi, perusahaan dapat menggunakan satu atau lebih concentration banks. Satu concentration bank mengumpulkan dana yang diperoleh dari bank-bank lokal yang tersebar di beberapa lokasi yang berbeda.
E. Manajemen Pengeluaran Kas
Dari sudut pandang perusahaan, tujuan dari pengelolaan disbursement float adalah untuk memperlambat disbursement kas.
- Meningkatkan Disbursement Float. Sebagaimana telah dipahami, memperlambat pembayaran dapat mencakup waktu pengiriman check, pemrosesan check, dan pengumpulan dana. Disbursement float dapat ditingkatkan dengan menulis cek atas bank yang secara geografis lokasinya jauh. Hal ini akan memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk kliring cek melalui sistem perbankan.
- Pengendalian Pengeluaran.Memaksimumkan waktu penundaan pembayaran mungkin merupakan praktek bisnis yang kurang baik, namun demikian perusahaan berusaha untuk tetap menahan kas sekecil mungkin dengan menunda waktu pembeyaran. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengembangkan sistem yang dapat mengelola proses pembayaran secara efisien. Dasar pemikiran sistem yang demikian adalah perusahaan tidak boleh memiliki kas yang disimpan di bank melebihi jumlah minimum yang diperlukan untuk membayar tagihan.
- Zero-Balance Accounts. Dalam sistem zero-balance accounts, perusahaan bekerja sama dengan bank membuat satu master account dan sejumlah subaccount. Ketika cek yang ditulis di salah satu subaccount harus dibayar, jumlah dana yang diperlukan ditransfer dari master account. Dengan cara demikian, saldo kas pada subaccount tidak perlu ada atau nol.
- Pengendalian Disbursement Accounts.Dalam sistem ini semua pembayaran yang harus dilakukan pada hari tertentu telah diketahui pada pagi harinya. Bank memberitahu perusahaan jumlah uang yang harus dibayar, dan perusahaan mentransfer jumlah yang dibutuhkan.
F. Investasi Kelebihan Kas Dan Surat Berharga
Apabila perusahaan memiliki surplus kas untuk sementara waktu, perusahaan dapat menginvestasikan pada surat berharga jangka pendek di pasar uang. Pada umumnya, perusahaan besar mengelola sendiri aset keuangan jangka pendeknya, dan melakukan transaksi melalui bank dan dealer.[2]
G. Model Manajemen Kas dan Surat Berharga
Model-model manajemen kas
1. Model Baumol
Keterangan: Asumsi : Penggunaan Kas Konstan
Dimana :
C* = Jumlah optimum surat berharga yang ditukar ke uang tunai
T = Jumlah pengeluarah selama periode ttn.
b = Biaya transaksi pembelian atau penjualan surat berharga
I = Tk. Suku bunga dari surat berharga
C/2 = Saldo kas rata-rata
2. Model persediaan
Dalam model ini diasumsikan bahwa kebutuhan akn bersifat konstan atau stabil selam periode tertentu. Perusahaan memperoleh kas tersebut dari hasil penjualn surat berharga.
3. Model Manajemen Kas Miller-Orr
Penggunaan kas tidak konstan, terdapat batas atas dan batas bawah saldo kas. Batas atas : merubah kas menjadi surat berharga, Batas bawah : menjual surat berharga
h* = 3z*
Ø Model ini dapat digunakan untuk memperbaiki model persediaan (inventory).
Ø Konsep dasar dari konsep ini adalah apabila saldo kas mencapai batas atas makaperusahaan membeli surat berharga untuk menurunkan kas.
Asumsi model Stokhastik yaitu biaya yang dikeluarkan dapat diperkirakan dan biaya untuk menjual dean membeli surat berharga adalah sama[3]
BAB II
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Kas adalah seluruh uang tunai
yang ada di tangan dan dana yang ada di bank dalam berbagai bentuk. Kas
berfungsi sebagai alat tukar yang memungkinkan manajemen melakukan manjalankan
berbagai kegiatan usahanya. Sedangkan surat berharga adalah bentuk
penawaran dana perusahaan dalam jangka waktu pendek yang bersifat sementara,
sehingga apabial perusahaan membutuhkan kas, maka surat berharga akan dijual
dan hasilnya dapat digunakan untuk membiayai koperasional perusahaan.
Float dalam penegrtian
umum berkaitan dengan dana yang telah yang dikirim oleh pembayar (perusahaan
atau peroranagn) tetapi belum dalam bentuk yang da[pat dibelnjakan oleh
penerima (perusahaan atau perorangan). Manajemen Float mencakup
pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Tujuan penerimaan kas adalah
mempercepat pemasukan kas dan mengurangi periode antara saat pelanggan
melakukan pembayaran dan saat kas tersedia di perusahaan. Tujuan pengeluaran
kas adalah untuk mengendalikan pembayaran dan meminimalkan biaya yang terkait
dengan proses pembayaran.
2.2
Saran
Dalam mempelajari materi manajemen
kas dan surat berharga ini penyusun menyarankan selain menguasai pengertian, konsep
dan model manajemen surat berharga, perlu juga memperhatiakan dalam manajemen
kas bahwa apabila perusahaan memiliki surplus kas untuk sementara waktu,
perusahaan dapat menginvestasikan pada surat berharga jangka pendek di pasar
uang dan sebaliknya. Pada umumnya, perusahaan besar mengelola sendiri aset
keuangan jangka pendeknya, dan melakukan transaksi melalui bank dan dealer.
DAFTAR PUSTAKA
Ppt > endanf.stsff. umm.ac.id > files > 2010/02
I Made Sudana. 2011.Manajemen keuangan perusahaan.Erlangga,Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar