Senin, 11 April 2016

STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL

MANAJEMEN KEUANGAN II
STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen Keuangan II di semester empat
Prodi S1 Manajamen
         Di susun oleh :
1.      Anggraeni Puspita Sari.           (5130014014)
2.      Ainul Firda                              (5130014017)
3.      Fitri Alfiah Dewi                    (5130014028)
4.      Nur Aini                                  (5230014001)
5.      Ade Suriani Dianini                (5230014010)

Dosen Pembimbing :
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM. 

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2016

BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Laverage Keuangan
Financial  laverage timbul karena perusahaan dibelanjai dengan dana yang menimbulkan beban tetap, yaitu berupa utang, dengan beban tetapnya berupa bunga. Financial laverage dibedakan menjadi tiga yaitu financial structure, capital structure dan laverage factor.

  1.  Financial structure, menunjukkan bagaiman perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tanpak pada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal
  2. Capital Structure, merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelenjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh kompesisi : utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 
  3. Laverage factor, merupakan perbandingan antara nilai buku total utang (D) dan total aktiva (TA) atau perbandingan antara total utang dan modal (E).
1. Pengertian Leverage Keuangan
Struktur keuangan adalah cara bagaiman perusahaan membiayai aktivanya. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham ( equity = E ) terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Nilai pasar saham biasa ( S ) adalah harga persaham dikalikan jumlah saham yang masih belum lunas. Bila perusahaan memiliki saham preferen ( P ), maka saham tersebut akan ditambahkan kepada modal pemegang saham dan kedua saham itu ( yaitu saham bursa dan saham preferen ) akan disebut kekayaan bersih ( net worth ) perusahaan.

2. Konsep Leverage
Faktor leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang ( debt = D ) terhadap total aktiva ( total assets = TA ) dalam terminologo nilai buku atau hutang dari nilai pasar ( B ) terhadap nilai total ( V ) dari suatu perusahaan dalam terminology nilai pasar.

3. Leverage dan risiko keuangan
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman merupakan kewajiban perusahaan yang harus di bayar sebelum sisa keuntungan ( setelah pajak – pajak ) tersedia untuk para pemegang saham. Tidak ada bedanya apakah resiko diukur sebagai tingkat leverage keuangan ( DFL ), deviasi standar dari hasil pengembalian atas ekuitas ( resiko sistematis ). Saat leverage keuangan meningkat, ceteris paribus, demikian juga dengan resiko.
  1. Leverage keuangan dan resiko ekuitas
Perusahaan dapat mengubah struktur keuangannya dengan menerbitkan pinjaman dan menggunakan hasilnya untuk membeli kembali ekuitas. Manuver ini mengubah rasio pinjaman dan ekuitas tanpa mengubah total aktiva atau pendapatan perusahaan sebelum bunga dan pajak ( EBIT ). Akan tetapi, sesungguhnya maneuver itu memiliki dampak yang besar atas hasil pengembalian ekuitas. Tingkat leverage keuangan ialah suatu ukuran titik elastisitas yang diartikan sebagai rasio presentase perubahan dalam laba bersih dibagi dengan persentase perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak.
Tingkat leverage keuangan ( DFL ) = % perubahan dalam laba bersih
                                                                           % perubahan dalam EBIT
Laba bersih dapat diartikan sebagai : NI = ( EBIT – rD ) ( 1 – T )
Dan bahwa karena beban bunga, rD, bersifat konstan, perubahan dalam laba bersih 
NI =  EBIT ( 1 – T )
Karenanya, tingkat leverage keuangan dapat ditulis sebagai : 



  1. Leverage keuangan dan hasil pengembalian atas ekuitas
      Prosedur untuk menaksir biaya ekuitas dengan menggunakan CAPM :
Ks = Rf + ( E ( Rm ) – Rf )βs
Ceteris paribus, saat leverage keuangan perusahaan meningkat, maka biaya ekuitas juga ikut meningkat. Keputusan investasi perusahaan, menghasilkan pengembalian atas aktiva, menjadi tetap terhadap struktur keuangan.
Bobot nilai pasar untuk pinjaman dan ekuitas adalah,

WB =        B
                        B  +  S
            Dan

W =        S
                        B  +  S
  1. Leverage keuangan dan operasi
Leverage operasi ialah cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu perusahaan. Leverage operasi menyebabkan perubahan dalam volume penjualan untuk memiliki pengaruh yang meningkat atas EBIT. Jika perusahaan menggunakan jumlah yang dapat dipertimbangkan untuk baik leverage operasi dan leverage keuangan, bahkan perubahan yang kecil dalam tingkat penjualan akan menghasilkan fluktuasi yang lebar dalam NI, ROE, dan EPS.
Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :


Dengan,           P = harga per unit barang yang dijual
                                    V = biaya variable per unit
                                    Q = jumlah unit yang dijual
Perusahaan dengan tingkat  leverage operasi yang rendah mungkin mencari tingkat leverage keuangan yang tinggi, tetapi tingkat leverage gabungan akan masih lebih rendah dari perusahaan lainnya yang mulai dengan DOL yang tinggi.

1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Keuangan
1. Tingkat pertumbuhan penjualan
Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran sampai sejauh mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi.
2. Stabilitas arus kas
Bila stabilitas penjualan dan laba lebih besar, maka beban hutang tetap yang terjadi pada suatu perusahaan akan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang penjualan dan labanya menurun tajam. Bila laba kecil, perusahaan akan menemui kesulitan untuk membayar bunga tetap dari obligasinya.
3. Karakteristik industri
Industri yang sedang berkembSang menjanjikan marjin laba yang tinggi, tetapi marjin laba tersebut cenderung menurun apabila industry itu merupakan industry dimana jumlah perusahaan dapat meningkat dengan cepat karena masuknya perusahaan baru
4. Struktur aktiva
Struktur aktiva mempengaruhi sumber – sumber pembiayaan melalui beberapa cara. Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, terutama jika permintaan akan produk mereka cukup meyakinkan, akan banyak menggunakan hutang hipotik jangka panjang. Perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan tingkat profitabilitas masing – masing perusahaan, tidak begitu tergantung pada pembiayaan hutang jangka panjang dan lebih tergantung pada pembiayaan jangka pendek.
5. Sikap Manajemen
Sikap manajemen paling berpengaruh dalam memilih cara pembiayaan adalah sikapnya terhadap pengendalian perusahaan dan resiko. Perusahaan besar yang sahamnya dimiliki oleh banyak orang akan memilih penambahan penjualan saham biasa karena penjualan ini akan banyak mempengaruhi pengendalian perusahaan
6. Sikap pemberi pinjaman
Perusahaan akan membicarakan struktur keuangannya dengan pemberi pinjaman dan hal ini banyak mempengaruhi nasihat mereka. Tetapi, jika manajemen ingin menggunakan leverage melampaui batas normal untuk bidang industrinya, pemberi pinjaman mungkin tidak bersedia untuk memberikan tambahan pinjaman.

1.3 Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.

1.4  Macam-Macam Biaya Modal 
   1.      Biaya Modal Individual
1)      Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.
2)      Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).
3)      Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
Biaya modal saham preferen   adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.
Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa, yaitu :        
a   Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
b  Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.
4)   Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang   saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.
5)     Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau biaya modal sendiri merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
a.       Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
b.      Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yg terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf), 
2. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
3. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pas dengan return saham (Rm – Ri).  
           2.      Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang  harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang.
Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.

1.5  Struktur Modal dan Biaya Modal
   1 Pajak, Struktur Modal dan Biaya modal
Dalam kasus bebas pajak, nilai perusahaannya adalah arus kas perpetualnya, NOI atau X dibagi dengan biaya modal, 

   2. Pajak Perseroan
Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada yang berhak, adalah laba sesudah dikurangi pajak penghasilan, persamaannya adalah 

Nilai sekarang yang disesuaikan adalah nilai dari sebuah perusahaan dengan semua ekuitas dapat disesuaikan keatas dengan nilai sekarang dari pelindung pajak. Definisi Modigliani – Miller tentang rata – rata tertimbang biaya modal tidak hanya menyatakan kepada kita bagaimana WACC berubah dengan meningkatnya leverage, tetapi juga menyimpulkan aspek – aspek lain dari pembiayaan atau keuangan, yaitu :
  1. Jika perusahaan mengerjakan proyek – proyek sehingga memperoleh penghasilan yang lebih besar dari WACCnya, hal itu akan meningkatkan kekayaan para pemegang saham
  2. Seluruh peningkatan nilai perusahaan ditambahkan kepada para pemegang saham yang mula – mula. Pemberi pinjaman atau pemegang obligasi ( stakeholder ) hanya mendapatkan klaim awal mereka
  3. Jika arus kas investasi baru didiskontokan pada tingkat WACC arus ini didefinisikan  sebagai arus kas operasi setelah pajak yang akan diterima perusahaan jika perusahaan tersebut tidak mempunyai hutang
1.6  Pengaruh Biaya Kepailitan dan Biaya Keagenan 
  1.   Pengaruh Biaya Kepailitan           
Biaya kepailitan mempunyai beberapa bentuk. Yang nyata terlihat adalah biaya yang berkenaan dengan hukum, akuntansi dan biaya administrativ lainnya yang dihubungkan dengan penyesuaian keuangan dan tindakan hukum. Sejumlah biaya akan timbul sebagai akibat makin nyatanya ketidak beresan keuangan atau gagalnya perusahaan. Biaya – biaya ini, menurut urutan kegawatan adalah :
  1.  Pembiayaan di bawah ketentuan syarat dan suku bunga yang semakin memberatkan.
  2. Hilangnya para karyawan kunci. Jika prospek perusahaan suram, karyawan dan eksekutif yang mampu akan mencari pekerjaan lain.
  3. Hilangnya pemasok barang dagangan yang paling laku. Para pemasok tersebut dapat saja kuatir tidak dibayar atau bahwa pelanggan mereka tidak akan mencapai pertumbuhan penjualan masa yang akan datang
  4. Hilangnya penjualan karena hilangnya kepercayaan konsumen bahwa perusahaan akan terus mendukung produknya 
  5. Kurangnya kesempatan pembiayaan dengan berbagai ketentuan dan suku bunga untuk membiayai investasi yang memberikan harapan tapi mengandung resiko.
  6. Kebutuhan untuk mencairkan aktiva tetap dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja 
  7.   Biaya hukum dan administrative sebagai akibat tindakan resmi yang menyangkut kepailitan.
2.      Pengaruh Biaya Keagenan           
Pemisahan kepemilikan dan pengendalian seringkali dianjurkan dalam dunia di mana keahlian spesialisasi menghasilkan produksi yang lebih efisien. Meskipun bermanfaat untuk memisahkan kepemilikan dari pengendalian operasi dan mempunyai dua golongan modal      ( hutang dan ekuitas), terdapat biaya keagenan yang harus dipertimbangkan.
Biaya keagenan naik dengan baik karena proporsi penggunaan ekuitas eksternal yang semakin besar maupun karena proporsi hutang yang makin besar pula. Ada kombinasi optimum penggunaan ekuitas eksternal dan hutang yang dapat meminimumkan seluruh biaya keagenan. Hal ini dapat terjadi pada struktur modal yang optimum atau diinginkan, bahkan dalam dunia pajak atau kepailitan.

    1.7 Asimetri Informasi dan Pendanaan
     Keputusan manajer tentang struktur modal adalah tidak relevan pada beberapa kasus, struktur modal optimum rumah tangga, perusahaan – perusahaan yang unik timbul jika :
  1. Sifat kebijakan investasi perusahaan – perusahaan diisyaratkan kepada pasar melalui keputusan struktur modalnya
  2. Kompensasi manager dikaitkan pada kebenaran atau kesalahan isyarat struktur modal.
Ada dua tipe asimetri informasi :

  1. Adverse Selection
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para investor luar.
  1.  Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.

BAB II
PENUTUP
  2.1  Kesimpulan
Financial  laverage timbul karena perusahaan dibelanjai dengan dana yang menimbulkan beban tetap, yaitu berupa utang, dengan beban tetapnya berupa bunga. Financial laverage dibedakan menjadi tiga yaitu financial structure, capital structure dan laverage factor. Struktur keuangan adalah cara bagaiman perusahaan membiayai aktivanya. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur keuangan yaitu tingkat pertumbuhan penjualan, stabilitas arus kas, karakteristik industry, struktur aktiva, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman. Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Macam-macam biaya modal ada 2 yaitu biaya modal individual dan biaya modal keseluruhan.
  2.2  Saran
Dalam mempelajari materi struktur keuangan dan biaya modal ini penyusun menyarankan selain menguasai pengertian, kosep, faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, macam-macam biaya modal, pengaruh biaya kepailitan dan biaya keagenen dan asimetri informasi dan pendanaan, perlu juga memperhatiakan dalam laverage timbul karena perusahaan dalam operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana yang menimbulkan beban tetap yaitu aktiva tetap yang menimbulkan biaya penyusutan dan utang menimbulkan biaya bunga.


DAFTAR PUSTAKA

F. Brigham .eugene, joel F. Houston.2009.fundamentals of financial management dasar-dasar manajemen keuangan.ed.10. Jakarta. Salemba 4.
Weston, J. Fred, Eugene F. Brigham, dan A. Q. Khalid. Dasar – dasar Manajemen Keuangan jilid 2. Erlangga. 1991.
I Made Sudana. 2011.Manajemen keuangan perusahaan teori dan praktik.Erlangga,Jakarta.
http://infomanajerna.blogspot.com/2012/12/biaya-modal-1.html, acessed on Friday, March 4, 2016, 4 PM
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-asimetri-informasi/, acessed on Friday, March 4, 2016, 4 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar